sedangkanbandeng payau 28,25 cm dan berat total 191,7 g. Berat bandeng dibagi menjadi tiga bagian yaitu berat daging untuk bandeng tawar 10,2 g dan bandeng payau 97,412 g, berat jeroan bandeng tawar 2,0 g dan bandeng payau 15,379 dan berat kulit bandeng tawar 1,9 g dan bandeng payau 13,383 g. 2.2 Kajian Umum Habitat Ikan Berdasarkan Salinitas
Asap cair atau liquid smoke adalah suatu hasil kondesasi berupa cairan dari uap hasil pembakaran dengan teknik pirolisis, dimana senyawa-senyawa yang menguap secara simultan akan ditarik dari zona reaktor panas yang kemudian akan berkondensasi pada sistem pendingin. Asap cair dibuat dari hasil pembakaran tidak sempurna dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa, serta senyawa karbon lainnya. Asap cair atau liquid smoke merupakan suatu hasil destilasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran tidak langsung maupun langsung dari bahan yang banyak mengandung karbon dan senyawa-senyawa lain. Bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat asap cair adalah kayu, bongkol kelapa sawit, ampas hasil penggergajian kayu, dan lain-lain. Asap yang semula berbentuk partikel-partikel padat akan didinginkan terlebih dahulu hingga kemudian menjadi suatu partikel cair itu disebut dengan nama asap cair. Asap cair diperoleh dengan cara mengkondensasi asap yang dihasilkan melalui cerobong pirolisis. Proses kondensasi asap menjadi asap cair sangat bermanfaat bagi perlindungan pencemaran udara yang ditimbulkan oleh proses tersebut. Asap cair mempunyai berbagai sifat fungsional karena adanya senyawa fenol dan karbonil yang mampu memberi aroma, rasa dan warna, sebagai pengawet alami karena mengandung senyawa fenol dan asam yang berperan sebagai antibakteri dan antioksidan. Berikut definisi dan pengertian asap cari dari beberapa sumber buku Menurut Maga 1987, asap cair adalah suatu campuran larutan dan dispersi koloid dari uap panas kayu dalam air yang diperoleh dari hasil pirolisa kayu atau dibuat dari campuran senyawa murni. Menurut Pszczola 1995, asap cair adalah kondensat berair alami dari kayu yang telah mengalami filtrasi untuk memisahkan senyawa tar dan bahan-bahan tertentu. Menurut Simon dkk 2005, asap cair adalah sejenis asap yang diperoleh dengan teknik pirolisis, dimana senyawa-senyawa yang menguap secara simultan akan ditarik dari zona reaktor panas dan akan berkondensasi pada sistem pendingin. Menurut Darmadji 2006, asap cair merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. Menurut Pranata 2008, asap cair adalah cairan kondensat dari asap yang telah mengalami penyimpanan dan penyaringan untuk memisahkan tar dan bahan-bahan partikulat. Salah satu cara untuk membuat asap cair adalah dengan mengkondensasikan asap hasil pembakaran tidak sempurna dari kayu. Komposisi Asap Cair Tiga komponen utama dari asap cair yang berperan di dalam proses pengasapan yaitu senyawa fenol, karbonil dan asam. Komposisi senyawa-senyawa tersebut di dalam asap cair dipengaruhi oleh bahan baku dan proses pembuatannya. Komponen-komponen kimia dalam asap sangat berperan dalam menentukan kualitas produk pengasapan karena selain membentuk rasa, tekstur dan warna yang khas. Tabel di bawah ini menunjukkan analisis kimia yang dilakukan terhadap asap cair dari berbagai bahan baku Girard, 1992. Menurut Astuti 2000 dan Pranata 2007, komponen-komponen yang terkandung di dalam asap cair adalah sebagai berikut a. Senyawa Fenol Senyawa fenol berperan sebagai antioksidan sehingga dapat memperpanjang masa simpan produk asapan. Kandungan Senyawa fenol dalam asap sangat tergantung pada suhu pirolisis kayu. Kualitas fenol pada kayu sangat bervariasi yaitu antara 10-200 mg/kg. Beberapa jenis fenol yang biasanya terdapat dalam produk asapan adalah guaiakol dan siringol. Guaiakol berperan memberi rasa asap, sementara siringol memberi aroma asap. Senyawa fenol dalam asap cair dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas fluorescence, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus. Senyawa fenol juga dapat berfungsi sebagai antioksidan dengan cara menstabilkan radikal bebas. Senyawa fenol memiliki sifat anti-mikroba yang kuat dan salah satu kegunaan yang paling awal adalah sebagai antiseptik. Senyawa-senyawa fenol yang terdapat dalam asap kayu umumnya hidrokarbon aromatik yang tersusun dari cincin benzena dengan sejumlah gugus hidroksil yang terikat. Senyawa-senyawa fenol ini juga dapat mengikat gugus-gugus lain seperti aldehid, keton, asam dan ester. Beberapa turunan senyawa fenol berdasarkan titik didihnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini b. Senyawa Karbonil Senyawa-senyawa karbonil dalam asap memiliki peranan pada pewarnaan dan citarasa produk asapan. Kandungan senyawa karbonil dari berbagai jenis kayu bervariasi antara 8,56 - 15,23 % dengan variasi rata-rata 11,84 %. Jenis Senyawa karbonil yang terdapat dalam asap cair antara lain adalah vanilin, siringaldehid, formaldehis, glikoaldehid dan aseton. Golongan senyawa ini mempunyai aroma seperti aroma karamel yang unik. Beberapa turunan senyawa karbonil berdasarkan titik didihnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini c. Senyawa Asam Senyawa-senyawa asam mempunyai peranan sebagai antibakteri, membentuk citarasa produk asapan, mempengaruhi pH dan umur simpan makanan. Jumlah asam merupakan 40 % dari distilat kondensat asap. Senyawa asam ini antara lain adalah asam asetat, propionat, butirat dan valerat. Kombinasi antara komponen fungsional fenol dan asam-asam organik yang bekerja secara sinergis mencegah dan mengontrol pertumbuhan mikroba. Beberapa turunan senyawa asam berdasarkan titik didihnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini d. Senyawa Hidrokarbon Polisiklis Aromatis HPA Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis HPA dapat terbentuk pada proses pirolisis. Diantara 100 lebih senyawa HPA yang terdeteksi dialam hanya 16 jenis senyawa yang merupakan polutan utama, salah satu jenis senyawa ini adalah benzoapirena telah dilaporkan merupakan senyawa yang mempunyai efek karsinogenik yang paling berbahaya, beresiko menjadi penyebab tumor dari pada senyawa HPA. Fungsi Asap Cair Fungsi komponen asap terutama adalah untuk memberi rasa dan warna yang diinginkan pada produk asapan, dan berperan dalam pengawetan dan bertindak sebagai antibakteri dan anti oksidan. Berikut ini adalah beberapa fungsi asap cair dalam kehidupan sehari-hari a. Pemberi Rasa Asap cair memberi rasa asap smoky khas yang tidak dapat diganti dengan cara lain. Fenol merupakan senyawa yang paling bertanggung jawab pada pembentukan aroma tipikal yang diinginkan pada produk asapan. Fenol dalam hubungannya dengan sifat sensoris mempunyai bau tajam menyengat. Meskipun Senyawa fenol memegang peranan penting dalam flavour asap, namun diperlukan senyawa lain seperti karbonil dan lakton agar flavor karakteristik asap dapat muncul. b. Pemberi Warna Ciri umun pemberi warna pada pengasapan bahwa warna dihasilkan langsung oleh tar yang terdeposisi pada pemuaian makanan selama proses pengasapan. Pewarna khas produk asapan berasal dari interaksi antara konstituen karbonil asap dengan gugus amino protein produk yang diasap. Warna produk berkisar dari kuning keemasan sampai coklat gelap. Pada pengasapan menggunakan asap cair, warna produk asapan dapat dioptimalkan dengan mengubah komposisinya. c. Anti bakteri Potensi asap cair sebagai antibakteri dapat memperpanjang masa simpan produk sebagai pengawet dengan mencegah kerusakan akibat aktivitas bakteri perusak atau pembusuk dan juga dapat melindungi konsumen dari penyakit karena aktivitas bakteri patogen. Senyawa yang mendukung sifat antibakteri dalam asap cair adalah fenol dan asam. Asap lebih kuat menghambat pertumbuhan bakteri daripada senyawa fenol, namun apabila keduanya digabungkan akan menghasilkan kemampuan penghambat yang lebih besar daripada masing-masing senyawa. d. Anti oksidan Asap cair memiliki sifat antioksidatif dan dapat digolongkan sebagai antioksidan alami. Senyawa yang berperan sebagai antioksidan adalah fenol, yang merupakan antioksidan utama dalam asap cair. Banyak produk asapan merupakan produk yang mengandung lemak. Fraksi retreran dan asap mempunyai sifat anti oksidatif, dan pada praktiknya asap digunakan untuk menghambat ketengikan pada berbagai produk asapan. Asap cair dapat berfungsi sebagai anti oksidan melalui pencegahan oksidasi lemak dengan menstabilkan radikal bebas dan efektif dalam menghambat pembentukan off flavor oksidatif. Macam-macam Tingkatan Grade Asap Cair Asap cair dapat dibedakan berdasarkan tingkatannya atau grade kualitasnya, yaitu sebagai berikut Asap cair grade 3. Asap cair jenis ini tidak dapat digunakan untuk pengawet makanan, karena masih banyak mengandung tar yang karsinogenik. Asap cair grade 3 tidak digunakan untuk pengawet bahan pangan, tapi dipakai pada pengolahan karet penghilang bau dan pengawet kayu biar tahan terhadap rayap. Cara penggunaan asap cair grade 3 untuk pengawet kayu agar tahan rayap dan karet tidak bau adalah 1 cc asap cair grade 3 dilarutkan dalam 300 mL air, kemudian disemprotkan atau merendam kayu ke dalam larutan. Asap cair grade 2. Asap cair ini dipakai untuk pengawet makanan sebagai pengganti formalin dengan rasa asap daging asap, ikan asap/bandeng asap berwarna kecoklatan transparan, rasa asam sedang, aroma asap sedang. Cara penggunaan asap cair grade 2 untuk pengawet ikan adalah celupkan ikan yang telah dibersihkan ke dalam 25 persen asap cair dan tambahkan garam. Biasanya ikan yang diawetkan dengan menggunakan asap cair grade 2 bisa tahan selama tiga hari. Asap cair grade 1. Asap cair ini digunakan sebagai pengawet makanan siap saji seperti bakso, mie, tahu, bumbu-bumbu barbaque. Asap cair grade 1 ini berwarna bening, rasa sedikit asam, aroma netral dan merupakan asap cair paling bagus kualitasnya serta tidak mengandung senyawa yang berbahaya untuk diaplikasikan ke produk makanan. Cara menggunakan asap cair grade 1 untuk pengawet makanan siap saji adalah 15 cc asap cair dilarutkan dalam 1 liter air, kemudian campurkan larutan tersebut ke dalam 1 kg adonan bakso, mie atau tahu. Saat perebusan juga digunakan larutan asap cair dengan kadar yang sama dilarutkan dalam adonan makanan. Biasanya bakso yang memakai pengawet asap cair grade 1 bisa tahan penyimpanan selama 4-5 hari. Manfaat Asap Cair Menurut Anon 2005, asap cair dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri, antara lain sebagai berikut Industri Pangan. Asap cair memiliki kegunaan yang sangat besar sebagai pemberi rasa dan aroma yang spesifik juga sebagai pengawet karena sifat anti mikroba dan antioksidan. Dengan tersedianya asap cair maka proses pengasapan tradisional dengan menggunakan asap secara langsung yang mengandung banyak kelemahan seperti pencemaran lingkungan, proses tidak dikendalikan, kualitas yang tidak konsisten serta timbulnya bahaya kebakaran yang semua tersebut dapat dihindari. Industri Perkebunan. Asap cair dapat digunakan sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional asap cair seperti antijamur, antibakteri dan antioksidan tersebut dapat memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan. Industri Kayu. Kayu yang diolesi dengan asap cair mempunyai ketahanan terhadap serangan rayap daripada kayu tanpa diolesi asap cair dan juga bisa digunakan untuk bahan campuran larutan finishing meubel guna menambah ketahanan warna kuning keemasan. Industri Perikanan. Kandungan senyawa-senyawa kimia dalam asap cair seperti fenol, karbonil, dan asam memiliki kemampuan untuk mengawetkan dan memberikan warna serta rasa untuk produk makanan antara lain ikan. Pada proses pengasapan ikan dengan asap cair, unsur yang berperan dalam peningkatan daya awet ikan adalah asam, derivat fenol, dan karbonil. Unsur-unsur kimia tersebut antara lain dapat berperan sebagai pemberi flavor aroma, pembentuk warna,antibakteri, dan antioksidan. Proses Pembuatan Asap Cair Gambar di bawah ini menunjukkan skema gambar proses pembuatan asap cair sederhana yang menggunakan tungku yang berbentuk tabung dan api sebagai sumber kalor, dan pipa sebagai penghubung antara tungku dengan bak pendingin. Prinsip kerja alat ini dimulai dari kompor gas sebagai pembakaran bahan dan LPG sebagai bahan bakar. Pertama bahan di dalam tungku dipanaskan sehingga memperoleh asap dan didinginkan melalui saluran pipa sehingga menjadi cair. Pembakaran bahan pada suhu tinggi yakni antara 200°C – 400°C pada tungku bertekanan. Dengan proses ini akan dihasilkan arang serta asap. Asap ini kemudian dialirkan dan didinginkan sehingga mengembun menjadi cairan. Cairan ini yang kemudian dikenal dengan liquid smoke atau asap cair. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik biasanya cairan ini disuling destilasi ulang untuk memisahkan komponen berat dan komponen ringan, dengan memanfaatkan perbedaan titik didih masing-masing komponen. Daftar Pustaka Maga, 1987. Smoke in Food Processing. Florida CRC Press. Pszczola, 1995. Tour Highlights Production and Uses of Smoke-Based Flavors. Food Tech Journal. Simon, R., dkk. 2005. Composition and Analysis of Liquid Smoke Flavouring Primary Products. Food Sci Journal. Darmaji. 2006. Aktivitas Antibakteri Asap Cair yang Diproduksi Dari Bermacam-Macam Limbah Pertanian. Yogyakarta UGM Press. Darmadji, P. 2009. Teknologi Asap Cair dan Aplikasinya pada Pangan dan Hasil Pertanian. Yogyakarta UGM Press. Pranata, J. 2008. Pemanfaatan Sabut dan Tempurung Kelapa serta Cangkang Sawit untuk Pembuatan Asap Cair sebagai Pengawet Makanan Alami. Girard, 1992. Smoking in Technology of Meat Products. New York Clermont Ferrand. Astuti. 2000. Protype Alat Pembuatan Arang Aktif dan Asap Cair Tempurung. Jakarta Departemen Perindustrian Republik Indonesia. Anon. 2005. Prospek dan Potensi Tempurung Kelapa Sawit. Inforistek PDII-LIPI 3.
pabrik mesin yang membuat dan memproduksi Lemari Asap - Alat Pengasapan Ikan Jika bahan yang dipakai ikan bandeng, maka lapisan hitam pada dinding perut dibuang. 50kg/jam adalah mesin yang digunakan dalam proses pembuatan pelet apung. Mesin Cetak Pelet Apung di desain khusus untuk membuat pelet apung yang
100% found this document useful 1 vote2K views17 pagesOriginal TitleMakalah bandeng asapCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote2K views17 pagesMakalah Bandeng AsapOriginal TitleMakalah bandeng asapJump to Page You are on page 1of 17 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
PROSESPEMBUATAN ASAP CAIR. ikan asap/ bandeng asap) berwarna kecoklatan transparan, rasa asam sedang, aroma asap lemah. Cara penggunaan asap cair grade 2 untuk pengawet ikan adalah celupkan ikan yang telah dibersihkan ke dalam 25 persen asap cair dan tambahkan garam. Biasanya ikan yang diawetkan dengan menggunakan asap cair grade 2 bisa
Pengabdian Masyarakat Tim Dosen dan Mahasiswa UPN Veteran Jatim Tim dosen Universitas Pembangunan Nasional UPN Veteran Jawa Timur, yang terdiri dari Dr. Ir. Sri Winarti, MP dan Ir. Titi Susilowati, MT dibantu mahasiswanya yaitu Elionora Brigita Yuliro serta Adelia Permatasari melakukan pengabdian masyarakat, Minggu 29/8. Materi pelatihannya adalah proses pengolahan limbah bandeng menjadi kecap ikan aneka rasa. Sanusi, Wartawan Radar Sidoarjo Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut, bertempat di CV Maharani Dwi Bayu di Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati. Kecap aneka rasa tersebut terdiri dari asin, pedas dan manis. Diolah dari limbah bandeng seperti kepala, ekor dan duri. Selain belajar proses produksi kecap aneka rasa, juga diberikan pelatihan aplikasi pengemasan dan pelabelan terhadap kecap yang dihasilkan. “Dari segi estetika kemasan sangat penting untuk menarik minat konsumen. Apalagi, teknologi pangan kemasan tanpa label tidak sesuai dengan peraturan undang-undang tentang pelabelan pangan,” kata Dr. Ir. Sri Winarti, MP. Menurutnya, label dan pelabelan berkaitan dengan tiga fungsi pengemasan. Yaitu, fungsi identifikasi, fungsi membantu penjualan produk dan fungsi pemenuhan peraturan perundang-undangan. Dia mengungkapkan, kecap limbah bandeng yang dikembangkan di CV Maharani memiliki keunggulan. Di antaranya dapat menggantikan sambel bandeng asap dan bandeng presto yang sebelumnya memang dibuat dari kecap kedelai ditambah bumbu-bumbu cabai untuk memberikan sensasi pedas. Ir. Titi Susilowati, MT menambahkan, kemasan kecap yang digunakan adalah kemasan yang tahan sterilisasi. Yaitu botol kaca dan aluminium foil. Hal ini dipilih karena salah satu tahap pengolahan kecap adalah sterilisasi. “Proses sterilisasi sangat penting dilakukan untuk mensterilkan kecap bandeng agar memiliki daya awet yang tinggi, sehingga memperluas distribusi,” ujarnya. Proses sterilisasi di perusahaan besar, ujarnya, biasanya dilakukan dengan menggunakan retort. Yaitu alat pemanas dengan tekanan tinggi. “Untuk aplikasi sterilisasi skala UKM perlu dilakukan modifikasi alat sterilisasi dengan harga yang terjangkau,” pungkasnya. */vga
25Penyimpanan Untuk mengawetkan bandeng cabut duri yang telah dikemas, diperlukan tempat pendingin untuk meletakkan bandeng sebelum dipasarkan. Tempat pendingin bias berupa kotak pendingin cool box atau freezer. Begitu pula sewaktu memasarkannya, produk bandeng cabut duri sebaiknya diletakkan di tempat pendingin. 2. Bandeng Asap
Dariproses pembuatan pakan ikan ini, dihasilkan dua jenis pakan melalui proses pengeringan yang berbeda, dan selanjutnya dilakukan analisis organoleptik. Cemaran Mikroba pada Ikan Tuna Asap di Beberapa Pasar Tradisional Tobelo, Halmahera Utara, Indonesia. Akuatikisle : Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau - Pulau Kecil, 2(1): 17 - 21 Sepertiapa proses pembuatan salai patin yang populer dengan kelezatannyanbsp - Food - Okezone Lifestyle Aroma ikan asap memang tidak bisa memyembunyikan kelezatannya. Ini yang membuat masyarakat Riau bangga dengan olahan ikan air tawar jenis patin yang diasap. Makan Malam Makin Lahap dengan Bandeng Tusuk Bumbu Bali atau Kakap Goreng

Carapembuatan ikan asap secara sederhana dengan memanfaatkan tunggu. Ikan yang pengasapannya mencapai suhu 80 derajat celsius akan mampu bertahan hingga 1 bulan lebih. Ikan bandeng 1 kg; Garam 200 gram, bagi anda yang cendrung menyukai rasa agak asin serta tekstur dagingnya sedikit berair. Jika proses pengasapannya benar dengan suhu

Bidangkegiatan yang dipilih "Sosialisasi dan Pembuatan Buku Inventaris Desa Gampong Cereucok Barat". Aset desa merupakan 3.1.6 Mahasiswa Pelaksana VI. Nama : Noviyanti Wahyuni Atmagara. NIM : 1203101010359. Fakultas/ Jurusan : Hukum/Ilmu Hukum. A. Kegiatan Utama I bdLc0lc.
  • hn55c0v4sg.pages.dev/377
  • hn55c0v4sg.pages.dev/360
  • hn55c0v4sg.pages.dev/21
  • hn55c0v4sg.pages.dev/392
  • hn55c0v4sg.pages.dev/228
  • hn55c0v4sg.pages.dev/388
  • hn55c0v4sg.pages.dev/486
  • hn55c0v4sg.pages.dev/67
  • proses pembuatan bandeng asap